ANALISIS BIOMASSA DAN CADANGAN KARBON PADA EKOSISTEM LAMUN DI DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN
Isi Artikel Utama
Abstrak
Lamun merupakan tumbuhan laut yang mampu menyimpan karbon dalam bentuk biomassa yang
diserap melalui proses fotosintesis, sehingga lamun memainkan peran yang luar biasa dalam mitigasi
isu perubahan iklim global. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Analisis biomassa
dan cadangan lamun dilakukan di Laboratorium Kimia Laut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 species lamun pada plot, dimana
species terbanyak adalah C. rotundata dan species paling sedikit jumlahnya E. acroides. Nilai
biomassa total dan cadangan karbon total lamun berturut-turut adalah 213,10 ton bk/ha dan 72,46
ton C/ha. Cadangan karbon pada ekosistem lamun di lokasi penelitian ini tidak memiliki perbedaan
signifikan pada jarak 0 m, 50 m dan 100 m. Tingginya potensi biomassa dan cadangan carbon pada
ekosistem padang lamun menggambarkan besarnya peran ekosistem ini dalam menanggulangi
dampak buruk dari pemanasan global dengan cara menyerap karbon dioksida dan menyimpannya
dalam bentuk biomassa. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat perencanaan mitigasi
isu perubahan iklim global dan kegiatan konservasi pada ekosistem ini.
Rincian Artikel
Referensi
Alie, K. (2010). Pertumbuhan dan
Biomassa Lamun Thalassia
hemprichii di Perairan Pulau Bone
Batang, kepulauan Spermonde,
Sulawesi Selatan. Jurnal Sains
MIPA. Vol 16 (2) : 105-110.
Bhattacharjee, P. K. (2010). Global
Warming Impact on the Earth.
International Journal of
Envirenmental Science and
Development. Vol 1 (3) : 219-220.
ISSN 2010-0264.
Doney, S. C., M. Ruckleshaus, J. E. Duffy,
J. P. Barry, F. Chan, C. A. English,
H. M. Galindo, J. M. Grebmeier, A.
B. Hollowed, N. N. Rabalais, W. J.
Sydeman, L. D. Talley. (2012).
Climate Change Impact on Marine
Ecosystem. Annual Review Marine
Science. Vol. 4 : 11-37. DOI :
1146/annurev-marine-041911-
Fauziyah. I. M. (2004). Struktur
Komunitas Padang Lamun di Pantai
Batu Jimbar Sanur. Skripsi pada
Jurusan Ilmu dan Teknologi
Kelautan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor. 49 hal.
Graha, Y. I., I. W. Arthana, I. W. G. A.
Karang. (2016). Simpanan Karbon
Padang Lamun di Kawasan Pantai
Sanur, Kota Denpasar. Ecotrophic.
Vol 10 (1) : 46-53.
p-ISSN 2656-3746
e-ISSN 2685-0664
Githaiga, Michael N., Gilpin, Linda, Kairo,
James G. Huxham, Mark. (2016).
Biomass and Productivity of
Seagrass in Africa. Botanica Marina.
ISSN 0006-8055 (In press).
Howard, J., Hoyt, S., Isensee, K., Pidgeon,
E., Telszewski, M. (eds.). (2014).
Coastal Blue Carbon: Methods for
assessing carbon stocks and
emissions factors in mangroves,
tidal salt marshes, and seagrass
meadows. Conservation
International, Intergovernmental
Oceanographic Commission of
UNESCO, International Union for
Conservation of Nature. Arlington,
Virginia, USA. 180 p.
Murray, B. C., L. Pendleton, W. A.
Jenkins, S. Sifleet. (2011). Green
Payment for Blue Carbon Economic
Incentives for Protecting Threatened
Coastal Habitats. Report NI R 11-04.
Durham, NC: Nicholas Institute for
Environmental Policy Solutions,
Duke University.
Numberi, F. (2009). Perubahan Iklim :
Implikasinya Terhadap Kehidupan
di Laut, Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil. Jakarta : Citrakreasi
Indonesia. 152 hal.
Pati, M. P., L. Nayak, S. D. Sharma.
(2014). Studies on Biomass of
Seagrass, Seaweed and Its
Associated Fauna from Chilika
Lagoon. International Joutnal of
Environmental Science. Vol 5 (2) :
-431.
Rahmawati, S. (2011). Estimasi Cadangan
Karbon pada Komunitas Lamun di
Pulau Pari, Taman Nasional
Kepulauan Seribu, Jakarta. Jurnal
Segara. Vol 7 (1) : 65-71.
Rustam, A., T. L. Kepel, R. N. Afiati, H.
L. Salim, M. Astrid, A. Daulat, P.
Mangindaan, N. Sudirman, Y.
Puspitaningsih, D. Dwiyanti, A.
Hutahean. (2014). Peranan
Ekosistem Lamun sebagai Blue
Carbon dalam Mitigasi Perubahan
Iklim, Studi Kasus Tanjung Lesung,
Banten. Jurnal Segara. Vol. 10 (2) :
– 117.
Wawo, M., Y. Wardianto, L. Adrianto, D.
G. Bengen. (2014). Carbon Stock on
Seagrass Community in Marine
Nature Tourism Park of Kotania
Bay, Western Seram, Indonesia.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika.
Vol. 20 (1) : 51-57.