PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PROPOLIS YANG BERBEDA TERHADAP RASIO JANTAN DAN BETINA SERTA KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.)

Isi Artikel Utama

Fernandes Kambu
Ninis Trisyani
Is Yuniar

Abstrak

Ikan nila merah (Oreochromis sp.) memiliki laju pertumbuhan yang berbeda antara jantan dan betina. Ikan nila jantan memiliki rata-rata pertumbuhan yang relatif cepat dibandingkan ikan nila betina. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan teknologi jantanisasi. Teknik yang umum dilakukan adalah sex reversal menggunakan hormon pemicu. Propolis adalah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk alih kelamin pada ikan. Proses pengarahan kelamin ikan dapat dilakukan dengan manipulasi suhu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi propolis yang berbeda terhadap rasio jantan dan betina ikan nila merah dan mengetahui berapa konsentrasi suhu dan konsentrasi propolis terbaik yang mempengaruhi rasio jantan dan betina ikan nila merah serta pengaruh suhu dan konsentrasi propolis terhadap kelangsungan hidup ikan nila merah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua taraf perlakuan suhu dan tiga taraf perlakuan konsentrasi propolis. Hasil analisa anova menunjukkan bahwa suhu dan konsentrasi propolis yang digunakan pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap jenis kelamin jantan ikan nila merah (Oreochromis sp.) yang dihasilkan. Persentase jenis kelamin jantan tertinggi diperoleh pada interaksi suhu 30 ⁰C dan konsentrasi propolis 0,075 ml/liter sebesar 92,32 % namun tidak berbeda nyata dengan kontrol yaitu sebesar 91,55 %. 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Kambu, F. ., Trisyani, N. ., & Yuniar, I. . (2022). PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PROPOLIS YANG BERBEDA TERHADAP RASIO JANTAN DAN BETINA SERTA KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.). FISHERIES Jurnal Perikanan Dan Ilmu Kelautan, 1(2). https://doi.org/10.30649/fisheries.v1i2.20
Bagian
Articles

Referensi

Afpriyaningrum MD, Soelistyowat DT, Alimuddin, Zairin Jr M, Setiawati M, Hardiantho D. 2016. Maskulinisasi Ikan Nila Melalui Perendaman Larva pada Suhu 36 ˚c dan KadarResidu.Omni-Akuatika, 12 (3): 106–113.

Anonimmous. 2015. Kelautan dan Perikanan dalam angka 2015. Pusat Data, Statistik dan Informasi. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Arfah, H. 1997. Efektivitas Hormon 17α-Metiltestosteron dengan Metode Perendaman Induk terhadap Nisbah Kelamin dan Fertilitas Keturunan Ikan Gapi (Poecilia re ticulata). [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Arfah, H. S. D. Tri dan B. Asep. 2013. Maskulinisasi ikan cupang Betta splendens melalui perendaman embrio dalam ekstrak purwoceng Pimpinella alpina. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesia 12 (2), 144–149.

Audinah Nabila. 2017. Pengarahan kelamin jantan ikan rainbow Boesemani (Melanotaenia boesemani) menggunakan Propolis melalui perendaman embrio [skripsi]. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Bowman, M.P., Bowker, J., Carty, D.G., Straus, D.L., Farme,r B.D., Mitchell, A.J., Ledbetter, C.K. 2012. The safety of 17α-methyltestosterone administered in feed to larval Nile tilapia. AADAP. Drug Research Information Bulletin. Drib no. 28.

Brodie, A, Q. Ling, and B. Long. 1999. Aromatase and Its Inhibitors. Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology 69: 205-210.

Contreras-Shanchez WM, Fitzpatrick MS. 2001. Fate of methyltestosteron in the pond environtment: Impact of Mt-contaminated soil on tilapia sex differentiation. Effluents and Pollution Research 2c (9er2c). Department of Fisheries and Wildlife. Oregon State University, USA.

Dean, W. 2004. Chrysin: Is It An Effectif Aromatase Inhibitor? Vitamin Research News. Vol. 18. Number 4.

Hepher, B and Pruginin, Y. 1981. Commercial Fish Farming. John Willey and Sons, New York, 261 pp.

Hoar, W. S., D. J. Randall and E. M. Donaldson. 1969. Fish Physiology. P: 5-7. Reproduction. Vol IX. Part B. Academic Press, New York.

Kordi, M.G.H.K. dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya perairan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Kwon YJ, Haghpanah V, Kogson-Hurtado LM, McAndrew BJ, Penman DJ. 2000. Masculinization of genetic female Nile tilapia (Oreochromis niloticus) by dietry administration of an aromatase inhibitor during sexual differentiation. The Journal of Experimental Zoology 287: 46-53.

Mulyasih D, Tarsim dan Sarida M. 2012. Effects of Temperature and Propolis Concentration To Male Guppy (Poecilia reticulata) Production . Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Volume 1. IAA.

Popma T, Masser M. 1999.Tilapia life history and biology. Southern Regional Aquaculture Center Publication No. 283.

Phelps, R. P. and T. J. Popma. 2000. Sex reversal of Tilapia. Pages 34–59 in

B.A. Costa-Pierce and J.E. Rakocy, eds. Tilapia Aquaculture in the Americas, Vol. 2. The World Aquaculture Society, Baton Rouge, Louisiana, United States.

Rukmana R, H & Yudirachman H, H., 2015.Sukses Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Lily Publisher. Yogyakarta.

Sipayung A, D. 2010. Sex Reversal Pada Ikan Nila Merah Oreochromissp. Melalui Pemberian Propolis Yang Dicampur Dalam Pakan Buatan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sucipto dan Prihartono. 2007. Pembesaran Nila Hitam Bangkok di Karamba Jaring Apung, Kolam Air Deras, Kolam Air Tenang dan Karamba. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Strussman, C. A. and R. Patino. 1995. Temperature manipulation of sex differentiation in fish. In: F. W. Goetz and P. Thomas, (Eds.), Proceeding of the Fifth International Symposium on the Reproductive Physiology of Fish.Fish Symp. Austin, Texas.

Zairin, M. Jr. 2002.Sex Reversal: Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina. Penebar Swadaya, Jakarta.