PENDEDERAN BENIH KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus DENGAN UKURAN PANJANG TUBUH BERBEDA DI DALAM BAK TERKONTROL
Main Article Content
Abstract
Ikan kerapu sunu merupakan komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, namun
populasi di alam sudah menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran
panjang pada awal tebar terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan kerapu sunu yang
dihasilkan dengan kualitas baik. Penelitian ini telah dilakukan dengan wadah percobaan
digunakan adalah tangki fiber dengan ukuran 0,5 m³ sebanyak 6 bak. Hewan uji digunakan dalam
penelitian adalah benih kerapu sunu dari hasil budidaya. Perlakuanyang dicobakan adalah A = Total
panjang badan awal rata-rata 3.00 cm, perlakuan B = Total panjang badan awal tebar rata-rata 4.10
cm. Benih ikan sunu dipelihara di tangki fiber. Jenis pakan yang diberikan berupa pakan pelet
komersial dengan kandungan protein 48%. Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari. Kepadatan
masing-masing tangki 50 ekor/0.5m³ Penelitian menggunakan rancangan diskriptif dengan 2
perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total panjang tubuh 4,10 cm awal tebar terbaik, dibanding
dengan total panjang tubuh 3.00 cm pada awal tebar.
Article Details
References
Alit, A. A., 2013. Pertumbuhan dan
kelangsungan hidup benih
ikan kue, Golden
Trevally,Gnathannnodon
speciosus dengan ukuran
panjang yang berbeda. J.
Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis.
Diterbitkan oleh Ikatan
Sarjana Oceanologi
Indonesia dan Departemen
Ilmu dan Teknologi
Kelautan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor, 5(2): 401 –
Akbar, S. Marsoedi., Soemarno, dan
Kuesnendar. 2013.
Pertumbuhan benih kerapu
macan pada Fase
Pendederan dengan
kepadatan berbeda di
karamba jaring apung. J.
Tenplogi Pangan, 1(2): 93-
Aslianti, T. dan A. Priyono. 2009.
Peningkatan vitalitas dan
kelangsungan hidup benih
kerapu Lumpur ,
Epinephelus coioides
melalui pakan yang
diperkaya dengan vitamin C
dan kalsium. J. Ilmu
Kelautan dan Perikanan,
(1); 74 -81
Boyd, E. C. 1990. Water quality in
ponds for aquaculture.
Departement Of Fisheries
and Allied Aquaculture,
Alabama Aqricultural
Experiment Station. Aubum
University, Alabama. 482p.
Boyd, E.C. 1982. Water Quality
Management for Pond Fish
Culture.
Elsiverscientific Publishing
Company. Auburn
university. Auburn Abama.
pp.
Effendie M.I. 1979. Metode biologi
Perikanan. Cetakan Yayasan
Dewi Sri Bogor.
pp.
Ellis, S.S., G. Viala, and W.O.
Watanabe 1996. Growth and
feed utilization of hatchery
reared juvenile of Nassau
grouper fed four practical
diets, Prog. Fish Culture
.58: 167-172.
Giri, N.A., K. Suwirya, dan M.
Marzuqi 1999. Kebutuhan
protein, lemak, dan vitamin
C pada yuwana ikan kerapu
bebek, Cromileptes
altivelis.J.Penelitian
Indonesia, 5(3): 38-49.
Giri, N. A., K. Suwirya, dan M.
Marzuqi. 2002. Effect of
p-ISSN 2656-3746
e-ISSN 2685-0664
dietary protein and energy
on geowth of juvenile
humpback grouper
(Cromileptes altivelis),
Indonesia Fisherie Riseach
(1): 5-9.
Giri, N. A., K. Suwirya, M. Marzuqi,
M.A. Rimmer, and K.C.
Williams. 2004. Effect of
dietary protein levels on
growth and feed efficiency
of juvenile tiger grouper ,
Epinephelus fuscoguttatus.
Indonesia Fisheries
Research. J., 10(1); 43-48.
Halver. 1976. Natinal reqiment of
culture warm water and
could water fish species.
Aquacultural, 112: 227-235.
Ismi S., T. Sutarmat, NA Giri, M.A.
Rimmer, R.M.J. Knuckey,
A.C. Berding dan K.
Sugama. 2013. Pengelolaan
pendederan ikan kerapu:
suatu panduan praktik
terbaik. Monograf ACIAR
No. 150a. Australian Centra
for International Agriculture
Research: Canberra. 44hlm.
Kabangga, N., N.N. Palinggi, A.
Laining dan D.S.
Pongsapan. 2004. Pengaruh
sumber lemak pakan yang
berbeda terhadap
pertumbuhan, retensi, serta
koefisien kecernaan nutrient
pakan pada ikan kerapu
bebek, Cromileptes
altivelis.J. Penelitian
Perikanan Indonesia, 10(5):
-79.
Laining, A., N. Kabangga, dan
Lisman 2003. Pengaruh
protein pakan yang berbeda
terhadap koefisien
kecernaan nutrient serta
performansi biologis kerapu
macan, Ephinephelus
fuscoguttatus dalam
keramba jarring apung. J.
Penelitian Perikanan
Indonesia, 9(2): 29-34.
Lamidi., Asmanelli, dan Z. Syafara.
” Pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan
lemak, Cheilinus undulatus
dengan frekuensi pemberian
pakan yang berbeda” J.
Penelitian Budidaya Pantai
(5): 81-87.
Lowelly, T. 1980. Feeding tilapia.
Aquacuture. 7:42-43.
Mayunar, S. Rejeki, dan S.
Mutiningsih 1991.
Pemeliharaan larva kerapu
macan Epinephelus
fuscoguttatus dengan
berbagai frekuensi
pemberian ransum rotifer .
J. Penelitian Budidaya
pantai, 7(2): 35-41.
Marzuqi. M., N.A. Giri, dan K.
Suwirya. 2004. Kebutuhan
protein dalam pakan untuk
pertumbuhan yuwana ikan
kerapu batik (Epinephelus
polyphekadion). J.
Penelitian Perikanan
Indonesia. 10(1):25-32.
Marzuqi, M., N.A. Giri, dan K.
Suwirya. 2007. Kebutuhan
protein optimal dan
kecernaan nutrient pakan
p-ISSN 2656-3746
e-ISSN 2685-0664
untuk benih ikan kerapu
sunu (P. leopardus). J.
Aquaculture Indonesia.
(2): 113-119.
Marzuqi, M. W.W. Astuti, dan K.
Suwirya. 2012. Pengaruh
kadar protein dan rasio
pemberian pakan terhadap
pertumbuhan ikan kerapu
macan (Epinephelus
fuscoguttatus). J. Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis,
(1): 55-65.
Melianawati, R., B. Slamet, K.
Suwirya, R. Andamari
dan N.W.W. Astuti.
Perbaikan Teknik
Pemeliharaan Larva Ikan
Kerapu sunu
(Plectropomus
leopardus) Melalui
Pengelolaan Pakan.
Laporan Tahunan Balai
Besar Penelitian dan
Pengembangan Budidaya
laut Gondol. 476 – 471.
Rahmansyah, P.R., P. masak, A.
Laining dan A.G.
Manggawe. 2001.
Kebutuhan protein pakan
bagi pembesarn ikan
kerpu bebek.
Cromileptes altivelis.J.
Penelitian Perikanan
Indonesia, 7(4): 40-45.
Sugama, K., Tridjoko, B. Slamet, S.
Ismi, E. Setiadi dan S.
Kawahara, 2001. Petunjuk
teknis produksi benih ikan
kerapu bebek, Chromiliptes
altivelis, Balai Riset
Budidaya Laut Gondol,
Pusat Riset dan
Pengembangan Eksploirasi
Laut .Japan International
Cooperation Agency. 40 p.
Suwirya, K., N. A. Giri, dan M.
Marzuqi. 2005. Kebutuhan
kadar protein terhadap
perttumbuhan benih ikan
kerpu lumpur (Epinphelus
coioides). Pen. Per.
Indonesia, 11(1):63-68.
Schmittou, H.R. 1991. Cage culture,
A Method of Fish
Production in Indonesia.
FRDP. Central Research
Institute for fisheries.
Jakarta Indonesia. 114 p..
Sutarmat.T., A. Hanafi, dan
Kawahara (2002). Leaflet
Budidaya kerapu bebek
(Chromiliptes altivvelis) di
karamba jaring apung
(KJA). Balai Besar Riset
Perikanan Budidaya Laut
Gondol bekerja sama
dengan Japan International
Cooperation Agency
(JICA).
Sutarmat. T. S. Ismi, A. Hanafi dan
S. Kawahara 2003. Petunjuk
Teknis Budidaya kerapu
bebek (Chromileptes
altivelis) di KJA. Balai
Besar Riset Perikanan
Budidaya Laut Gondol,
Pusat Riset Perikanan
Budidaya. Badan Riset
Kelautan dan Perikanan
Departemen Kelautan
Perikanan dan Japan
International Cooperation
Agency. 56 p.
p-ISSN 2656-3746
e-ISSN 2685-0664
Sedgwick, R.W. 1979. Influence of
Diatory Protein and Energy
on Growth, Food
Consumption and Elsevier
Science Publisher.B.V.,
Amsterdam Aquaculture (6)
: 7 – 30.
Purba, R. 2004. Pengaruh kadar
protein terhadap
pertumbuhan dan efisiensi
pakan ikan baronag, Siganus
conliculatus. Aquacultura
Indonesia. 5(3): 123-127.
Zonneveld, N., E.A. Huisman, dan
J.H. Boon. 1991. Prinsipprinsip
Budidaya ikan.
Pustaka Utama Gramedia
Jakarta. 71 pp.