KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (Bottom Gillnet) DI DESA NAMBANGAN, SURABAYA

Isi Artikel Utama

Widyo Agus Ari Isprandono Ari

Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.491 pulau dan dibuktikan bahwa semua provinsi di Indonesia memiliki kawasan pantai. Perairan di Indonesia memiliki potensi besar terhadap kekayaan alam dengan tingkat keragaman hayati yang tinggi. Penggunaan alat tangkap ikan yang menggunakan jaring insang dasar perlu untuk diterapkan pada saat proses penangkapan ikan di desa Nambangan, Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif. Data primer hasil tangkapan meliputi jumlah organisme laut yang tetangkap, panjang, berat, lebar, dan kualitas air meliputi suhu, pH, salinitas dan kecepatan arus. Data sekunder meliputi data alat tangkap ikan, data kapal, hasil tangkapan, dan data penelitian terdahulu. Kesimpulan dari hasil penelitian tentang komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar (bottom gillnet) di Desa Nambangan, Surabaya terdiri atas 9 jenis ikan yaitu nilai komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar (bottom gillnet) meliputi rajungan dengan jumlah rata-rata 34 ekor, ikan gulamah dengan jumlah 12 ekor, ikan kating dengan jumlah 2 ekor, ikan sebalah dengan jumla 2 ekor, ikan dorang dengan jumlah 1 ekor, ikan pari dengan jumlah 2,5 ekor, ikan baji-baji dengan jumlah 1 ekor, ikan kuro dengan jumlah 1 ekor, dan kepiting dengan jumlah 1 ekor. Hasil dari tangkapan jaring insang dasar yang paling dominan adalah rajungan.


Kata kunci : Bottom gillnet, survey deskriptif, komposisi hasil tangkapan.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ari, W. A. A. I. (2024). KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (Bottom Gillnet) DI DESA NAMBANGAN, SURABAYA. FISHERIES Jurnal Perikanan Dan Ilmu Kelautan, 6(1), 29–34. https://doi.org/10.30649/fisheries.v6i1.82
Bagian
Articles

Referensi

Arrazy, M., dan Primadini, R. 2021. Potensi Subsektor Perikanan Pada Provinsi-Provinsi di Indonesia. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 14(1), 1-13.

Asriyanto, A.D.L. Making, T. Yulianto. 2014. Pengaruh Perbedaan Mata Jaring (mesh size) Gillnet Terhadap Cara Tertangkap Ikan Kembung Perempuan (scomber neglectus) di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of fisheries resources utilization management and technology. 3(4): 120- 129.

Dharmawan, V., dan Zuraida. 2016. Identifikasi Masalah Permukiman Pada Kampung Nelayan di Surabaya. Seminar Nasional Teknologi Terapan IV2016. 1–9.

Dinas Pertanian Kota Surabaya 2012. Bidang Perikanan Dan Kelautan

Gaol, J. L., dan Sadhotomo, B. 2007. Karakteristik dan Variabilitas Parameter-Parameter Oseanografi Laut Jawa Hubungannya Dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. Jurnal Liputan Perikanana. Indonesia, 13(3): 1-13.

Garcia, S.M., 2000. The FAO Definition of Sustainable Development and the Code of Conduct for Responsible Fisheries: an Analysis of the Related Principles, Criteria and Indicators. Marine and Freshwater Research, 51(5), pp.535-541.

Gustaman, G. 2012. Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Sungsang Sumetera Selatan. Maspari Jurnal: Marine Science Research, 4(1): 92-102.

Hardiyanti F, F. M. 2016. Konsep Perancangan Kampung Baru Nelayan Kenjeran Surabaya. 5(2), 293-298.

Imansyah, 2022. Analisis Alur Distribusi Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pantai Kenjeran. Jurnal Masyarakat Maritim, 06 (1).

Jobling, M. 1994. Fish bioenergetics. Chapman dan Hall.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2022. Peraturan Mentri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pengenaan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pasa Kementrian Kelautan dan Perikanan di Luar Pemanfaatan Sumber Daya Alam Perikanan.