PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT NANAS DAN PELEPAH PISANG PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA SALIN (oreochromis niloticus)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu usaha perikanan air tawar yang potensial untuk dikembangkan serta banyak diminati oleh masyarakat. Ikan nila memiliki kandungan nutrisi yang banyak sehingga dengan mengonsumsi dapat menjaga kesehatan tubuh. Kulit buah nanas merupakan limbah yang dapat ditemukan di pasar tradisional sehingga menimbulkan bau tak sedap. Kulit nanas memiliki nilai gizi yang baik yaitu kalsium (16mg), energy (52 kalori), karbohidrat (13,7 gr), serat (1.4 gr), besi(0.2 mg), magnesium (12 mg), protein (0,54 gr), pospor (11 mg), potassium (150 mg), vitamin A, vitamin B1 (0.079 mg), vitamin B2 (0.031 mg), vitamin B3 (0.489 mg), vitamin B6 (0.110 mg), vitamin C (0.10) dan zinc (0.10 mg). Pelepah pisang ternyata kaya akan kandungan mineral seperti kalsium, fosfor karbohidrat (glukosa dan selulosa) namun rendah kadar lignin, sehingga dalam penelitian ini kulit nanas dan pelepah pisang digunakan untuk campuran pakan ikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit nanas dan pelepah pisang pada pakan komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila salin (Oreochromis niloticus). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa perbedaan penambahan ekstrak kulit nanas dan pelepah pisang tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak dan kelangsungan hidup benih ikan nila salin. Untuk pertumbuhan berat mutlak hasil penambahan tertinggi pada pelakuan D (30 ml/kg) dengan nilai rata-rata penambahan berat 2,60 gram. pada panjang mutlak nilai tertinggi terdapat pada perlakuan B (10 ml/kg) dengan nilai rata rata 2,71 cm, untuk kelangsungan hidup tertingginya pada perlakuan D (30 ml/kg) dengan nilai 91,6%.
Rincian Artikel
Referensi
Amri, K. &Khairunman. (2008). Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Jakarta Selatan: Agro Media Pustaka.
Hardiany, N.S. (2013). Enzim Pemecah Protein Dalam Sel. Jurnal Kedokteran Indonesia. 1(1), 75-80
Kodri, K. (2013). Budidaya Nila Unggul (p. 148). Jakarta Selatan: Agro Media Pustaka.
Kordi, K.M.G.H. (2010). Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal. Yogyakarta: Lily Publisher.
Marzuki,M. Astuti,N.W.W, Ketut Suwirya, (2012). Pengaruh kadar protein dan rasio pemberian pakan terhadap pertumbuhan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus). Teknologi Kelautan Tropis. 1(4), 55-65.
Nurchayati, Nur. (2021). Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Nila Salin (Oreochromis niloticus) di Pertambakan Kecamatan Tayu. Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology. 17(4), 224-233.
Sukadi, M.F. (2003). Strategi dan Kebijakan Pengembangan Pakan Dalam Budidaya Perikanan. Prosiding Semi-Loka Aplikasi Teknologi Pakan dan Peranannya Bagi Perkembangan Usaha Perikanan Budidaya (pp 11-21). Pusat Riset Perikanan Budidaya. Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Wardoyo, E.W. (2007). Ternyata Ikan Nila, (Oreochromis niloticus) mempunyai Pontensi Yang Besar Untuk Dikembangkan. Media Akuakultur, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. 2(1), 147-15