Rancang Bangun Alat Tangkap dan Pola Ketertangkapan Ikan pada Jaring Insang Dasar di Perairan Pesisir Kota Surabaya

Isi Artikel Utama

Hari Subagio
Nurul Rosana
M. Arief Sofijanto

Abstrak

Salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Kota Surabaya adalah alat
tangkap jaring insang dasar (bottom gil net). Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan rancang
bangun serta pola ketertangkapan ikan pada jaring insang dasar untuk ikan kakap putih yang
dioperasikan oleh nelayan di perairan pantai timur Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, data dikumpulkan dengan cara survei. Responden penelitian
adalah nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang dasar untuk menangkap ikan kakap
putih (Lates calcarifer). Pengukuran terhadap bagian alat, dimensi dan jumlah satuan dari bagian alat
tangkap, serta pola ketertangkapan ikan hasil tangkapan langsung dilakukan di lapangan, dengan
mengikuti kegiatan penangkapan sebanyak enam belas kali operasi. Hasil penelitian sebagai berikut,
nalayan menggunakan tiga macam jaring insang dasar, yaitu jaring dengan ukuran mata 5 inci, 6 inci
dan 7 inci, setiap ukuran mata jaring terdiri dari 9 tinting. Nilai extra buoyancy secara berturut-turut
pada ukuran mata jarring 5 inci sebesar -68,70%, ukuran mata jarring 6 inci sebesar -68,31%, dan ukuran
mata jarring 7 inci sebesar -61,09%. Hasil tangkapan terbanyak pada berbagai jenis pola ketertangkapan
ikan, adalah sebagai berikut: secara snagged pada jaring ukuran mata 6 inci, secara gilled pada ukuran
mata jaring 5 inci, secara wedged pada jaring ukuran mata 6 inci, dan secara entangled pada jaring
ukuran mata 5 inci.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Subagio, H. ., Rosana, N. ., & Sofijanto, M. A. . (2022). Rancang Bangun Alat Tangkap dan Pola Ketertangkapan Ikan pada Jaring Insang Dasar di Perairan Pesisir Kota Surabaya. FISHERIES Jurnal Perikanan Dan Ilmu Kelautan, 2(1). https://doi.org/10.30649/fisheries.v2i1.31
Bagian
Articles

Referensi

Berra, T. M. 2001. Freshwater fish

distribution. Academic Press,

San Diego, California.

Fridman, A., L. 1988. Terjemahan,

Perhitungan Dalam

Merancang Alat

Penangkapan Ikan. Balai

Pengembangan Penangkapan

Ikan. Semarang.

Froese, R., and D. Pauly, editors. 2007.

Lates calcarifer (Bloch,

barramundi. FishBase.

p-ISSN 2656-3746

e-ISSN 2685-0664

Fisheries, Vol 2 Issue 1 2020 52

Hill, J. E., and K. Thompson. 2008.

Bioprofile of barramundi

Lates calcarifer (Latidae).

Report submitted to Florida

Fish and Wildlife

Conservation Commission,

Tallahassee.

Mathew, G., 2009. Taxonomy,

Identification and Biology of

Seabass (Lates calcarifer).

Central Marine Fisheries

Research Institute. National

Fisheries Development

Board. Page 38-45.

Najamuddin, M. A. I. Hajar dan

Rustan. 20015. Teknologi

Penangkapan IkanDengan

Bubu Dan Gill Net Pada Area

Budidaya Rumput Laut Di

PerairanKabupaten Takalar.

Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Nedelec, C. 1990. Defenition and

Clatification of Fishing Gear

Categories. FAO. Fisheries

Technicall Paper No.222 Rev.

Rome. Page 39-43.

Ramdhan, D. 2008. Keramahan gillnet

millenium Indramayu

terhadap lingkungan, analisis

hasil tangkapan (Skripsi).

Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan

Fakultas Perikanan Dan Ilmu

Kelautan Institut Pertanian

Bogor ,Bogor.

Subagio, H., 2013. Rancang Bangun

Alat Penangkapan Ikan, Edisi

II. Fakultas Teknik dan Ilmu

Kelautan. Universitas Hang

Tuah. Surabaya