UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa ), BAWANG PUTIH (Allium sativum ), DAN BAWANG BOMBAY (Allium cepa ) TERHADAP LINTAH LAUT HIRUDINEA (Zeylanicobdella arugamensis) SECARA IN VITRO
Isi Artikel Utama
Abstrak
Salah satu andalan Indonesia sebagai penghasil devisa dari sektor budidaya laut adalah budidaya ikan kerapu. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam produksi ikan kerapu, antara lain adalah infeksi parasit lintah laut Hirudinea (Zeylanicobdella arugamensis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tiga jenis bawang, yaitu bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang bombay (Allium cepa) terhadap lintah Zeylanicobdella arugamensis secara in vitro. Masing-masing bawang diekstrak secara terpisah menggunakan pelarut air laut steril. Melalui pengenceran dua kali maka diperoleh konsentrasi akhir 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, dan 1,6%. Sedangkan air laut tanpa ekstrak bawang digunakan sebagai kontrol. Ke dalam masing-masing perlakuan selanjutnya dimasukkan lintah laut sehat sebanyak 25 ekor. Pengamatan kematian lintah uji dilakukan setiap 30 menit selama dua jam dengan cara mengambil masing-masing lima ekor lintah dari setiap perlakuan dan dipindahkan ke cawan petri yang berisi air laut steril. Kematian lintah dicatat setelah dua jam pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih paling efektif dalam membunuh lintah laut diantara ketiga jenis bawang yang diujikan. Ekstrak bawang putih sudah efektif membunuh lintah laut pada konsentrasi 3,12% dalam waktu 60 menit perendaman, sedangkan ekstrak bawang merah baru mematikan 100% pada konsentrasi 25% dalam waktu 60 menit dan bawang bombay pada konsentrasi 12,5% dalam waktu 60 menit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang putih mempunyai potensi yang paling besar untuk pengendalian infeksi lintah laut Zeylanicobdella arugamensis diantara tiga jenis bawang yang diujikan.
Rincian Artikel
Referensi
Aboud OAE. 2010. Application of some Egyptian medicinal plants to eliminate Trichodina sp and Aeromonas hydropila in tilapia (Oreochromis niloticus). Researcher, 2(10), 12-16.
Bendell, B. E., & McNicol, D. K. 1991. An assessment of leeches (Hirudinea) as indicators of lake acidification. Can. J. Zool. 69, 130-133.
Chao, Z.L., Zhu, C.C., Hu, M., Wu,A. Z., Z.D. Bairu, Z. D., & Kangsa, S. Q. 2014. Structure-activity relationships of antioxidant activity in vitro about flavonoids isolated from Pyrethrum tatsienense. Journal of Intercultural Ethnopharmacology, 3(3), 123-127.
Dina, P., Wahdaningsih, S., & Isnindar. 2013. Aktivitas antioksidan daun bawang mekah (Eleutherine americana Merr.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Traditional Medicine Journal, 18(1), 9-16.
Cruz-Lacierda, E.R., Toledo, J. D., Tan-Fermin, J. D., & Burreson, E. M. 2000. Marine leech (Zeylanicobdella arugamensis) infestation in cultured orange-spotted grouper, Epinephelus coioides. Aquaculture, 185 (3-4), 191-196.
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei (p.256). UGM Press.
Koesharyani, I., Roza, D., Mahardika, K., Johnny, F., Zafran, & Yuasa, K. 2001. “Manual for Fish Diseases Diagnosis-II, Marine fish and crustacean diseases in Indonesia”, Sugama K., Ikenoue H., & Kawahara S. (eds), Gondol Marine Research for Mariculture, Central Research Institute for Sea Exploration and Fisheries, Department of Marine Affair and Fisheries, and Japan International Cooperation Agency, 49 p.
Lavilla, C.R. 2001. Disease development. In Health Management in Aquaculture. Aquacuture Department, Southeast Asian Fisheries Development Center, Tigbauan, Iloilo, Philippines, p 1-7.
Mahardika, K., Mastuti, I., & Zafran. 2020. Respon lintah laut (Zeylanicobdella arugamensis) terhadap salinitas tinggi secara in vitro dan in vivo. Fisheries, 2(1), 16-22.
Mahardika, K., I. Mastuti, I., Sudewi, & Zafran. 2018a. Identification and life cycle of marine leech isolated from cultured hybrid grouper in the northern Bali waters of Indonesia. Indonesian Aquaculture Journal, 13(1), 41-49.
Mahardika, K., Mastuti, I., & Zafran. 2018b. Respon lintah laut (Zeylanicobdella arugamensis) terhadap salinitas berbeda secara laboratorium. Journal of Fisheries and Marine Research, 2(3), 208-214.
Murwantoko, Negoro S. L. C., Isnansetyo, A., & Zafran. 2017. Life cycle of marine leech (Zeylanicobdella arugamensis) from cultured cantik hybrid grouper (Epinephelus sp.) and their susceptibility against chemicals. Journal of Aquacultura Indonesiana, 18(2), 72-76.
Murwantoko, Negoro, S. L. C., Isnansetyo, A., & Zafran. 2018. Identification of marine leech and assesment of its prevalence and intensity on cultured hybrid groupers (Ephinephelus sp.). Journal of Biodiversity, 19(5), 1798-1804.
Muslim, Hotly, & Widjajanti, H. 2009). Penggunaan ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk mengobati benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophylla. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(1), 91-100.
Prasonto, D., Riyanti, E., & M. Gartika, M. 2017. Uji aktivitas antioksidan ekstrak bawang putih (Allium sativum). Odonto Dental Journal, 4(2), 122-128.
Purwanti, R., Susanti, R, & Martuti, N. K. T. 2012. Pengaruh ekstrak jahe terhadap penurunan jumlah ektoparasit protozoa pada benih ikan kerapu macan. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 70-77.
Putro, S., Dwiyitno, Hidayat, J. F., & Panjaitan, M. 2008. Aplikasi ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk memperpanjang daya simpan ikan kembung segar (Rastrelliger kanagurta). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 3(2), 193-200.
Solichin, A., Widyorini, N., & Wijayanto, D. S. M. 2013. Pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) dengan dosis yang berbeda terhadap lepasnya suckers kutu ikan (Argulus sp.) pada ikan koi (Cyprinus carpio). Journal of Management of Aquatic Resources, 2(2), 46-53.
Zafran, Mahardika, K., Retri, D. P., & Martini, N. N. D. 2020. Uji efektivitas ekstrak jahe (Zingiber officinale) terhadap lintah laut Hirudinea (Zeylanicobdella arugamensis). Fisheries, 2(1), 8-15.
Zafran, Roza, D., & Mahardika, K. 2019. Prevalensi ektoparasit pada ikan budidaya di karamba jaring apung di Teluk Kaping, Buleleng, Bali. Journal of Fisheries and Marine Research, 3(1), 32-40.