PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI DENGAN TAMBAHAN PUPUK SUSULAN PADA AWAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN spirulina sp.

Isi Artikel Utama

Alfa Aulia Firdaus
Is Yuniar
Nuhman

Abstrak

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  pengaruh pemberian nutrisi dengan tambahan pupuk susulan pada awal waktu yang berbeda terhadap pertumbuhan Spirulina sp. Penelitian  ini  dilakukan  pada  bulan Desember 2020 di Laboratorium Universitas Hangtuah.  Penelitian  ini mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktorial yang terdiri atas 5 perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu A= tanpa pemberian pupuk susulan, B= pemberian pupuk susulan pada hari ke 3 dengan dosis 0,5 ml/L, C= pemberian pupuk susulan pada hari ke 4 dengan dosis 0,5 ml/L, D= pemberian pupuk susulan pada hari ke 5 dengan dosis 0,5 ml/L, E= pemberian pupuk susulan pada hari ke 6 dengan dosis 0,5  ml/L. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian nutrisi dengan tambahan pupuk susulan pada awal waktu yang berbeda terhadap pertumbuhan Spirulina sp. Hasil anova menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian nutrisi dengan tambahan pupuk susulan pada awal waktu yang berbeda terhadap laju pertumbuhan harian Spirulina sp.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Firdaus, A. A., Yuniar, I. ., & Nuhman. (2022). PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI DENGAN TAMBAHAN PUPUK SUSULAN PADA AWAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN spirulina sp. FISHERIES Jurnal Perikanan Dan Ilmu Kelautan, 3(1), 1–9. Diambil dari https://fisheries.hangtuah.ac.id/index.php/Fisheries/article/view/11
Bagian
Articles

Referensi

Andersen, R.A. 2005. Algal Culturing Technique. Elsevier academic press.

Astiania, F., Dewiyanti, I., & Mellisa, S. (2016). Pengaruh Media Kultur yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan & Biomassa Spirulina sp. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan & Perikanan Unsyiah, 1 (3) : 441- 447

Cholik. F., Artati dan R.Arifudin., 1986. Pengelolaan kualitas air kolam. INFIS Manual seri

Ciferri O. (1983). Spirulina the Edible Microorganism. American Society for Microbiology. Vol. 47. No. 4. Hal. 551-578. dan pakcoy (Brassica rapa chinensis) dalam sistem resirkulasi. Ecolab, 9 (2) :

Djarijah, A. B. 1995. Pakan Ikan Alami. Cetakan I. Yogyakarta. Penerbit. Kanisius.

Edhy, W.A., dan Kurniawan. 2003. Plankton di Lingkungan PT. Central pertiwi Bahari. Suatu Pendekatan Biologi dan Manajemen Plankton dalam Budidaya Udang. Mitra Bahari: Lampung. hal. 3- 29.

Fogg, G.E. 1965. Algae Culture and Phytoplankton Ecology. The University of Winconsin Press. Madisson, Milk Wauhe.

Handayani L. 2003. Pertumbuhan Spirulina platensis yang Dikultur dengan Pupuk

Isnansetyo, A. dan Kurniastuty, 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Kawaroe, dkk. 2010. Mikroalga Potensi dan pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar: Bandung. ITB

Mukhlis, A., Abidin, Z., & Rahman, I. (2017). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Amonium Sulfat Terhadap Pertumbuhan Populasi Sel Nannochloropsis sp. Jurnal Biowallacea, 3(3),149-155.

nomor 26.

Satyani, W.H dan E.D Masithah. 2007. Diklat Penuntun Praktikum Budidaya Pakan Alami. Program Studi Budidaya Pakan Alami. Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya. hal. 28

Syaikhul, M., Auunurohim., Indah, T. D. T. 2012 Struktur Komunitas Fitoplankton pada Tambak dengan Pupuk dan Tambak Tanpa Pupuk. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November

Utomo, N. B. P., Winarti dan A. Erlina. 2005. Pertumbuhan Spirulina plantesis yang Dikultur dengan Pupuk Inorganik (Urea, TSP dan ZA) dan Kotoran Ayam. Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.